welcome!

Don't judge a book from its cover, but you can judge me from the books in my BOOKCASE.

Monday 5 September 2011

Balada Kawah Ratu dan BlackBerry


Untuk memanfaatkan hari libur terakhir sebelum masuk kerja, saya memutuskan untuk berkunjung ke Gunung Tangkuban Perahu bersama Rosalinda Ayamor--nama panggilan yang saya berikan untuk si mbak yang kerja di rumah. Kami berangkat dari rumah pukul 12 lebih sedikit dengan motor saya, si Paria. Entah pukul berapa kami sampai di sana karena saya tidak memakai jam tangan. Yang jelas begitu memarkirkan si Paria, kami langsung mampir ke warung bakso yang dua porsinya seharga Rp 42.000!! Ya, sudahlah... memang kami waktu itu sedang sangat lapar karena belum makan siang.

Setelah selesai makan bakso, kami langsung menjelajah kawasan Gunung Tangkuban Perahu. Tidak ketinggalan, foto-foto!! Dimulai dari papan bertuliskan "Gunung Tangkuban Perahu", terus berlanjut di sepanjang trek di sisi kawahnya.

Entah mengapa papan petunjuk, papan nama, atau papan apapun itu menjadi daya tarik sendiri untuk dijadikan objek dalam foto. Bukan hanya bagi kami, tapi bagi setiap pengunjung di objek wisata apapun, di manapun itu. Mungkin semua orang ingin membuktikan pada orang lain bahwa mereka benar-benar pernah mengunjungi tempat-tempat tersebut dengan berfoto dengan papan petunjuk.

DSCN4429 Begitu juga dengan kami. Papan bertuliskan 'Kawah Ratu' begitu menarik perhatian kami. Kamipun terpanggil untuk berfoto dengan papan itu. Sayangnya, perjuangan untuk dapat berfoto dengan sang papan cukup berat. Sudah banyak orang yang menunggu giliran berfoto dengan papan itu.

Lalu tibalah giliran sekelompok perempuan di depan kami. Sebenarnya saya tidak masalah untuk menunggu giliran, tapi perempuan-perempuan itu mungkin masuk ke dalam kategori perempuan rese. Sepertinya mereka sengaja berlama-lama berfoto di papan 'Kawah Ratu' sementara orang lain banyak yang menunggu. Sambil tertawa-tawa dan terus berkata, "Lagi, dong! Lagi, dong!"

Mereka juga melihat hasil foto tanpa beranjak dari sisi papan 'Kawah Ratu' incaran para pengunjung itu, lalu berteriak, "Lagi, dong! Lagi, dong!"

Bagian yang paling menyebalkan adalah saat salah satu dari mereka berkata dengan kencang, "Eh, liat! Yang pake Onyx gue bagus banget hasilnya!"

Lalu perempuan yang menimpali, "Bagusan yang pake Javelin gue, kale!"

Lalu seorang lagi tidak mau kalah, "Ga mungkin! Mana ada cerita Onyx sama Javelin lebih bagus dari Torch!"

Onyx, Javelin, Torch.

Dalam hati saya bertanya, kamera jenis apakah gerangan Onyx, Javelin, dan Torch itu? Karena penasaran, saya pun mencuri-curi lihat kamera apa yang mereka pegang. Betapa saya merasa bodoh karena yang mereka pakai untuk berfoto ternyata adalah ponsel BlackBerry!

Begini, saya memang tidak tahu-menahu soal dunia per-BB-an karena saya tidak memakai ponsel BlackBerry. Bukan saya tidak mampu, hanya saya tidak mau. Saya lebih memilih menggunakan ponsel Android. Jadi maklumlah untuk ketidaktahuan saya. Tapi terlepas dari tahu atau tidaknya saya tentang makhluk apakah itu Onyx, Javelin, Torch, atau apalah itu, untuk apa juga mereka semangat sekali meneriakkan nama-nama itu? Memangnya mereka dibayar oleh BlackBerry?

Ponsel yang mereka pegang itu (mungkin) keren, tapi apa yang terjadi berikutnya sangatlah tidak ada keren-kerennya. Salah satu perempuan kemudian berkata, "Ternyata emang bagusan yang pake Onyx! Kalo gitu gue mau foto yang di Onyx lu."

Lalu perempuan yang diajak bicara itu malah bertanya, "Caranya gimana, ya?"

"Ntar gue pinjem card raidernya."

"Oh, gitu..."

TETOT!!

Itu adalah percakapan paling bodoh yang pernah saya dengar. Seharusnya para pemilik ponsel yang (mungkin) secanggih dan (mungkin) sekeren BlackBerry tahu bagaimana cara efektif untuk mengirim file tanpa harus melepas memory cardnya dan meminjam card reader. Lagipula, sejak kapan reader dibaca RAIDER? Saya setengah mati menahan supaya tidak tertawa.

Don't judge a book from its cover. Ternyata orang-orang yang memegang ponsel keren belum tentu omongannya juga keren. Dan pelajaran berharga yang saya dapat hari ini adalah, jangan mempermalukan diri sendiri di depan papan 'Kawah Ratu'!

12 comments:

Nik Salsabiila on 5 September 2011 at 23:26 said...

hahahaha...asli mbak...aku ngakak ngebaca postingan ini....
sepatu banget mbak..(sepakat n setuju..) aku juga paling gemes sama org2 yg suka sok pamer BB...hahaha...pdhal...aku juga pernah dengar sih (ga tau bener ga..)..kalo bb itu sbenernya slah satu produk gagal yg dilempar ke indo...wakakakak....
yah..sebenernya..apapun gadget yg kita pake..tdaklah penting apapun merknya..yg penting adlah mampu memaksimalkannya sesuai kebutuhan si pengguna..bukan bgtu mbak? hehehe
eh..salam kenal ya mbak...nick suka...mari jalin persohiblogan dan saling mengunjungi...
keep writing mbaknya...^__^

Yudy Ananda on 5 September 2011 at 23:52 said...

wkwkkwwkw aduh daru jaman baheula makanan disituh emang bused harganya dulu aja saya beli pisang goreng harganya satu 1500an yg klo dibeli di tempat biasa cuma 500an, wkwwkkww mungkin lebih tepatnya dont judge people by the BB wkwwwkwk

Anonymous said...

ahahaha (ngumpet cari kolong buat ketawa)

btw.. seru tuh liburannya. :D

fitrie on 6 September 2011 at 17:53 said...

makasih semua udah berkunjung dan meninggalkan jejaknya di sini.. ^__^

novel blog on 7 September 2011 at 00:16 said...

hwahahahahhaa.. kocak benerrr.. btw, asik banget bisa jalan2 dulu sebelum libur selesaiii..

fitrie on 7 September 2011 at 18:08 said...

makasih udah berkunjung..
iya nih.. biar ga stres pas kerjanya..

didta7 on 8 September 2011 at 02:41 said...

sabar.. dunia ini memang sudah dipenuhi orang bodoh yg tidak sadar akan kebodohan nya, namun keuntungan nya orang bodoh gampang dimanfaatkan,dimanipulasi dan dihancurkan.. haha (tertawa ngakak penuh ambisi menghancurkan dunia)

fitrie on 8 September 2011 at 19:51 said...

bukan bodoh, sih.. tapi belum tau aja..
sama seperti saya! hehe.. ^__^

ryu_stik on 28 December 2011 at 13:48 said...

hehehe...lucu mbaa gak sengaja lagi search ttg kawah ratu mampir di blog mba..
saya cengar-cengir bacanya..keep writing sis..^_^

fitrie on 28 December 2011 at 19:24 said...

makasih loh udah mau mampir.. :)

nurie_alya on 22 September 2012 at 00:21 said...

hahahaha.... ponsel keren tapi ga seimbang dengan otaknya, terlalu mentingin gaya sich ^_^

fitrie on 23 September 2012 at 22:38 said...

hahahahaha.. :D
emang sekarang kan gitu banyak ponsel pintar yang sayangnya dimiliki sama orang-orang yang kurang pintar!

Post a Comment

A real book is not one that we read, but one that reads us.
W. H. Auden
 

bookcase Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template In collaboration with fifa
Cake Illustration Copyrighted to Clarice